Thursday, September 26, 2013

SUMPAH YANG TERABAIKAN



 Kami putra dan putri Indonesia,  mengaku  bertumpah darah  yang satu, tanah air  Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku  berbangsa  yang satu, tanah air  Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Masih ingatkah kalian dengan sumpah itu ?
Masih terngiangkah sumpah suci itu ditelinga kalian ?
Tentang sumpah anak bangsa yang telah terlupakan. Sumpah yang bertahun-tahun, bahkan berabad-abad berkumandang menjunjung tinggi kesetiaan. Kesetiaan para pejuang muda untuk mempertahankan pusakanya. Pusaka yang seharusnya di jaga dan di hormati. Entah sejak kapan, sumpah itu tak lagi berarti. Entah sejak kapan pusaka hanya di artikan sebagai kain lusuh yang tak berarti.
                Ingatkah kalian tentang sejarah ?
Pelajaran yang singkat, namun cukup membuat kalian melipat kedua tangan  untuk bersandar. Padahal, begitu sukar mendapatkannya, berabad-abad memperjuangkannya, namun begitu singkat untuk mengingatnya. Entah siapa yang salah dalam keadaan ini. Begitu menyedihkan negriku, bahkan untuk mengingat tanpa pengorbanan saja sulit untuk dilakukan. Seakan Sumpah suci Negara mereka tak berarti apa-apa. Banyak korupsi dimana-mana, gelandangan merajalela, yang tinggi semakin tinggi, yang terpuruk semakin terpuruk.
Masih adakah kata SEDERAJAT ?
Masih adakah pernyataan BERBANGSA SATU ?
Sungguh terasa geli terdengar. Kita mengaku satu darah, satu bahasa, dan satu saudara. Namun, kenyataannya apa yang terucap tak sejalan dengan apa yang diperbuat.

1 comment: