Sunday, November 17, 2013

Memahami Arti “Neraka” Dalam Sebuah Buku Usang

Foto : Buku usang bermakna sangat dalam "Neraka"

Setahun yang lalu, saya mendapati buku yang terlihat cukup lusuh, namun cukup membuat saya tertarik untuk membacanya. “Neraka” itulah judul buku yang saya temukan di lemari buku Ayah. Buku yang membuat saya tertantang untuk membacanya. Sampulnya telah lusuh, namun masih terlihat jelas gambar mengerikan yang mendeskripsikan isi dari buku tersebut.
            Buku yang diterbitkan oleh M.A Jaya ini memiliki 32 halaman. Berceritakan tentang perjalanan Nabi kita Muhammad S.A.W bersama malaikat Jibril saat ber “isrok” dari Mesjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqso Falestina. Disana Nabi Muhammad SAW diajak untuk melihat langit hingga langit ke tujuh. Pada langit pertama Nabi bertemu dengan  Ruh Nabi Adam AS dan anak cucu Nabi Adam AS. Dilangit kedua beliau bertemu dengan ruh Nabi Yahya AS dan Nabi  Isa AS. Menuju langit ketiga bertemu dengan ruh Nabi Yusuf AS, pada langit keempat dan kelima Nabi bertemu dengan ruh Nabi Idris AS dan Nabi Harun AS. Pada tingkat langit yang keenam dan ketujuh Nabi bertemu dengan ruh Nabi Musa AS dan Nabi Ibrahim AS. Dilangit ketujuh pula letaknya Baitul Makmur dan Nabi dipersilahkan untuk memimpin shalat. Bersama-sama para malaikat, Nabi diantar untuk mengelilingi Surga. Bukan main indahnya segala apa yag ada didalam Surga.
            Setelah puas melihat keindahan Surga, Nabi lalu diajak untuk melihat Neraka dari dekat. Disanalah tempat penyiksaan terdahsyat sesuai dengan dosa masing-masing manusia yang telah diperbuat didunia. Adapun Neraka itu bertingkat-tingkat juga, ia bertingkat kebawah. Maka yang paling bawah adalah Neraka Jahanam. Terkisah apabila orang melontarkan batu dari atas maka kira-kira 500 tahun barulah batu tersebut sampai ke dasar Neraka yang paling bawah sekali.
Pertama nabi melihat orang-orang yang disiksa di Neraka “Jahanam”. Mereka di gantung kepala dibawah dan kaki diatas. Tangan dan kakinya dibelenggu dengan besi dan rantai, mereka ditenggelamkan kedalam air panas mendidih yang seribu kali lebih panas dari air panas yang dimasak mendidih  didunia. Pasti terngiang-ngiang dipikiran kita kalau saja kulit kita menyentuh air panas itu, walau hanya setetes saja. Itulah siksaan bagi manusia yang anti pada Tuhan-Nya. Orang-orang atheis, kufur, mereka akan merasakan siksaan tersebut selamanya.
Kemudian setelah Nabi melihat-lihat keadaan Neraka tingkat pertama, lalu belau turun ketingat  kedua, yaitu Neraka “Lazho” dimana Neraka tersebut Nabi melihat orang yang disiksa dengan tubuh digantung menyungsang dan berkali-kali kepala dan tubuhnya ditenggelamkan kedalam sungai darah yang bercampur nanah. Sungguh tak terbayangkan bagaimana bau busuknya menyengat di kedua lubang hidung mereka. Setelah mereka dibenamkan kedalam sungai darah bercampur nanah, lalu mereka diangkat kemudian mereka dipaksa minum cairan tembaga dan timah mendidih yang sungguh panas menggelegak. Bukan itu saja, lalu kepala mereka dipukul dengan palu besar sampai kepala mereka hancur dan otak mereka berhamburan. Namun setiap kali kepalanya hancur, seketika kepala mereka kembali lagi, lalu dipukul lagi, begitulah seterusnya. Itulah balasan bagi manusia yang suka meninggalkan sembahyang.
Setelah Nabi usai melihat siksaan di Neraka “Lazho”, Nabi diantarkan menuju Neraka yang ketiga yaitu Neraka “Huthomah”. Disan tak kalah hebatnya siksaan yang diterima oleh para manusia itu. Disitu banyak binatang-binatang buas yang berbentuk raksasa dan cambuk-cambuk api yang berasal dari api Neraka yang luar biasa panasnya. Itulah siksaan bagi manusia yang hobby mengadu binatang semasa hidupnya. Dan sebagian lagi orang-orang yang suka meninggalkan puasa, leher mereka dipotong dengan “tang” raksasa. Tidak peduli laki-laki ataupun perempuan, semua disiksa yang suka meninggalkan puasa.
Ditingkat Neraka selanjutnya yaitu Neraka “ Sya’ir”. Nabi melihat bebagai macam siksaan disana. Ada orang yang digunting lidahnya, setiap kali lidah itu putus karena terpotong, lidah itu kembali menjulur lagi dan dipotong lagi, begitulah setrusnya. Disana mereka menjerit sekeras-kerasnya menahan rasa sakit yang teramat dahsyat. Begitulah mereka akan terus disiksa karena semasa hidup didunia mereka suka membuat fitnah, mengadu domba, memburukkan nama baik orang lain, menuduh hal-hal yang tidak benar. Karena lidah mereka tidak terkendalikan, maka begitulah caranya untuk member merka balasan. Selain itu karena mereka berkeras kepala, tidak mau mendengar perintah Tuhan Yang Maha Esa, maka kepala mereka diguyur dengan cairan-cairan timah dan tembaga yang mendidih. Akhirnya terkelupaslah kulit dan daging seluruh badan mereka. Tidak hanya itu saja, bagi orang-orang yang suka melihat dan mendengar yang dilarang agama, berkata tidak baik, mencium yang berbau larangan agama. Disana mata, mulut, telinga, hidung mereka ditusuk menggunakan benda yang sangat besar dan runcing. Dibagian siksaan yang lainnya, tampak orang-orang yang saling cakar-cakaran, kuku mereka berubah menjadi tembaga yang tajam dan runcing, setiap mereka kena cakar, mereka menjerit kesakitan. Itulah pembalasan bagi orang-orang yang senang berkelahi sesama saudaranya, kawan dan sebangsanya.
Kemudian Nabi turun lagi ketingkat selanjutnya yaitu ketingkat lima Neraka “saqor”. Disana Nabi melihat disiksanya orang-orang yang suka berzina, melacur, berbuat serong padahal mereka memiliki pasangan masing-masing. Lalu orang-orang yang ketika didunia senang memakan barang-barang haram, yang bukan hak dan miliknya secara syah dan memakan makanan yang dilarang agama. Ketika di Neraka mereka dipaksa untuk memakan bangkai yang teramat busuk baunya. Setelah mereka dipaksa memakan daging bangkai yang teramat busuk itu, kemudian mereka digiring kesebuah telaga yang berisi airnya dari nanah dan darah berbauh busuk juga mendidih. Setibanya di tepi telaga tersebut mereka dipaksa meminum air itu, jika mereka tidak mau dan membantah , malaikat pengawal Neraka melecutnya dengan cambuk api, begitu juga bila mereka enggan meminumnya, tiba-tiba saja mereka ditendang sampai mereka jungkir balik ke telaga itu, sehingga mereka tenggelam dan mereka timbul dengan perut yang membuncit. Ketika mereka berusaha berenang ke tepi, tiba-tiba melayang batu-batu besar menimpa kepala mereka dan akhirnya tenggelam kembali. Yaahh !! inilah balasan bagi orang yang hanya memikirkan kepuasan dunia dan akhirnya mereka sengsara di akhirat. Tidak hanya itu saja, para laki-laki yang suka menggunakan duburnya  untuk menjima sesame lelaki dan pada binatang, disana dubur mereka ditusuk menggunakan besi tajam yang merah membaralalu mereka dipanggang diatas api layaknya sate. Begitu juga dengan wanita-wanita yang menjadi tuna susila dan wanita yang suka berbuat serong dengan laki-laki lain padahal ia sudah bersuami, maka kemaluan mereka ditusuk dengan besi tajam yang panas.
Ditingkat keenam Nabi melihat orang-orang yang dipotong tangannya, akan tetapi setiap dipotong akan kembali lagi seperti semula dan dipotong lagi, begitu seterusnya. Itulah siksaan bagi orang yang suka merampas, merampok, korupsi atau koruptor. Selain dari itu tampak pula orang-orang yang suka minum arak, berzinah, menganiaya, maka rupa mereka dirupaka seperti hantu, perut membesar kebawah hingga semata kaki. Begitulah nasib orang yang pantat botol. Lalu kepada mereka dilepas ular-ular yang berkepala banyak untuk menggigit mereka, sehingga tubuh mereka koyak-koyak, tentu mereka menjerit karena rasa sakit yang luar biasa. Kepala ular itu semakin banyak untuk mengoyak daging tubuh mereka. Mereka mendapat siksaan yang sebegitu dahsyatnya karena suka meminum arak, tidak pernag zakat, bakhil, dan dzolim. Setelah tubuh mereka dililit, kemudian ekor ular berada didalam tubuh mereka dan mengaduk-aduk isi perutnya. Bagaimana rasa sakitnya ? coba bayangkan saja.
Akhirnya Nabi sampai di Neraka paling akhir. Disana Nabi melihat orang-orang yang menggunakan pakaian dari Ter yang menyala-nyala. Begitulah azab bagi anak-anak yang durhaka kepada ibu dan bapaknya, walau mereka orang yang beriman namun Allah SWT tidak akan mengeluarkan mereka dari Neraka sebelum mendapat ampunan dari kedua orang tuanya. Lalu dibagian lain terlihat orang-orang yang tubuhnya dililit oleh kedua buah dadanya sendiri lalu dibawahnya terbentang air mendidih menggelegak yang menyala-nyala dahsyat. Terlihat pembalasan bagi orang-orang yang tamak, kikir, serakah, rakus akan harta dunia, suka memakan hak anak yatim-piatu, dipunggungnya mendarat setrika raksasa yang pnas, merah membara menimpa mereka. Lalu Nabi diajak lagi melihat yang lebih mengerikan yaitu dimana orang-orang yang berdosa itu dileparkan kejurang yang penuh dengan serigala-serigala kelaparan yang siap mencerca tubuh mereka. Hingga seluruh daging ditubuh mereka berantakan, inilah balasan bagi orang-orang yang munafika dalam agama. Tidak cukup hanya itu, tampak pula orang-orang yang bertubuh kurus kering mirip seperti tengkorak hidup, terdengar dari mulut mereka menyebut barang-barang haram yang dikenalnya. Dan sesaat kemudia barang yang mereka maksud itu berdatangan yang berbentuk cangklong berbau madat, ganja, dan juga barang-barang seperti heroin, suntikan berada didepan mereka. Tatkala ketika mereka menikmati semua itu daging-daging yang melekat pada tubuh mereka rontok dan hancur luluh. Juga bagi mereka baik laki-laki ataupun perempuan yang suka merusak rumah tangga orang, suka berjanji tanpa bukti, penghasut, maka di Neraka mereka disamakan seperti binatang, maka kepala mereka berwujud binatang dan dimulutnya mengeluarka api yang panas berkobar. Mereka-mereka yang tidak membenarkan ajaran-ajaran agama, mereka disekam dalam Neraka yang paling bawah sekali, karena mereka termasuk orang yang kafir, dan mereka akan kekal hidup selamnya disana.
Begitulah kisah Nabi Muhammad SAW dikala beliau ber “mi’raj”. Beliau dapat melihat indahnya Surga dan siksaan Neraka. Sekaligus beliau menerima perintah sembahyang lima waktu dari Allah SWT. Sampai disini saya membahas tentang buku tua ini. Semoga ringkasan ini dapat bermanfat, dapat dijadikan teladan bagi kita semua yang masih didunia. Terutama bagi kita yang sudah beranjak dewasa, agar kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan selalu bertakwa kepada-Nya.

No comments:

Post a Comment